Harga baju tambang tidaklah sama
semua. Desain dan bahan mempengaruhi harga baju tambang. Baju tambang hadir
dengan berbagai model dan bahan, yang tentunya ini akan disesuaikan dengan
kebutuhan penambang. Penambang batu bara, emas, minyak, atau sekedar seragam
smk jurusan pertambangan memiliki kebutuhan yang berbeda pula. Desain dan bahan
dari baju tambang akan mempengaruhi Harga baju tambang. Semakin rumit desain
akan semakin tinggi harganya. Untuk kisaran harga kemeja tambang rata-rata kisaran Rp 85.000 sampai dengan Rp 175.000 per pcs nya tergantung juga dengan jenis bahan dan scotlight yg digunakan.
Baju Tambang Yang Benar-benar Aman
Bagaimana
Baju tambang yang bagaimana yang benar-benar aman?
Kemahiran sebuah baju tambang dalam memberikan keamanan pada pemakainya
bergantung pada bahan dan desain konstruksi. Item pakaian keselamatan biasanya
memiliki tujuan yang jelas. Pakaian pengaman umumnya dianggap sebagai garis
pertahanan terakhir dari bahaya. Dan baju tambang ini menjadi kebijakan
keselamatan terbaik untuk melindungi personil dari cedera.
Baju katun biasa atau penutup dengan bahan kapas yang
tahan api adalah pakaian kerja normal di tambang. Strip dengan bahan reflektif
biasanya ditambahkan untuk membuat penambang lebih terlihat oleh para penambang
lainnya juga penggerak kendaraan dan peralatan bawah tanah yang bergerak.
Sangat berguna jika anda berada di tempat yang dengan pencahayaan minim seperti
bawah tanah. Penambang yang bekerja dengan jumbo drill atau alat berat lainnya
sangat direkomendasikan mengenakan jas hujan di atas baju tambang. Ini berguna
untuk melindungi dari cairan, minyak hidrolik dan minyak pelumas, yang bisa
menyemprot atau bocor dari peralatan.
Penting untuk membeli baju tambang, pakaian pelindung
diri yang tepat. Tepat disini berarti setiap situasi yang terjadi di lapangan,
baju tambang anda dapat melindungi anda, dan memberikan keselamatan. Sebaiknya
gunakan pemasok industri yang memiliki berbagai macam peralatan pelindung
pribadi yang dirancang khusus untuk industri pertambangan dan manufaktur.
Pentingnya Mengenakan Baju Tambang
Baju tambang sangat penting bagi para penambang. Ada
sejumlah potensi bahaya dan risiko saat bekerja di pertambangan dan manufaktur.
Penting bagi karyawan untuk memakai peralatan keselamatan yang benar dan
mengikuti protokol keselamatan yang diperlukan. Mengenakan pakaian pelindung
tidak akan menghentikan kecelakaan yang terjadi namun dapat sangat mengurangi
risiko cedera dan masalah kesehatan. Pakaian pelindung harus dikombinasikan
dengan prosedur keselamatan yang ketat dan pelatihan reguler untuk melindungi
kesehatan dan keselamatan pekerja tambang. Jenis peralatan pelindung yang
digunakan di industri pertambangan dan manufaktur sebagai pelengkap baju
tambang meliputi kacamata pengaman, sepatu bot baja, helm pengaman, kemeja
lengan panjang, celana panjang, rompi jarak jauh, sangkutan telinga atau topi.
Jika kecelakaan terjadi, seorang karyawan yang
mengenakan pakaian pelindung diri yang benar dan tepat dapat mengurangi risiko
cedera seperti patah tulang, luka bakar ringan, ruam atau luka.
Karyawan yang memakai baju tambang, jauh lebih mudah
terlihat oleh orang lain. Seperti yang dikatakan di atas baju tambang memiliki
strip yang membuatnya mudah terlihat. Hal ini sangat penting jika karyawan
penambang yang bekerja di bawah tanah dengan cahaya minim, bekerja di
ketinggian, bekerja di malam hari, pekerja di dekat mesin atau jalan di mana
mereka berisiko tertabrak kendaraan.
Baju tambang yang sebagai pakaian pelindung dirancang
khusus untuk melindungi kulit para penambang dari luka, ruam yang disebabkan
dari bahan kimia berbahaya. Beberapa pakaian juga tahan api dan bisa mencegah
luka bakar ringan.
Penambang sering bekerja dalam kondisi ekstrim seperti
hujan, angin kencang, dingin dan panas yang ekstrem. Pakaian pelindung akan
membantu melindungi mereka dari suhu dingin, sengatan matahari atau angin
bakar. Baju tambang, sebagai pakaian pelindung secara tidak langsung akan
membantu anda agar tidak mudah sakit. Bahan dan desain sangat
mempengaruhi Harga baju tambang.
